Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara disebabkan oleh faktor dari internal dan eksternal
Faktor internal : Beberapa negeri taklukan tidak puas dengan kepemimpinan Raja Kertawarman dan memutuskan untuk memisahkan diri dari Tarumanegara. Lalu erpecahan internal ini semakin parah ketika Raja Linggawarman, yang berkuasa dari tahun 666 hingga 669 Masehi.
Raja Linggawarman kemudian meninggal tanpa meninggalkan pewaris laki-laki untuk diangkat menjadi Raja .
Raja Linggawarman hanya memiliki dua putri, yaitu Manasih dan Subakancana. Kedua putri ini kemudian menikah dengan dua raja dari kerajaan lain, yaitu Sunda dan Galuh.
Akibatnya, terjadi konflik antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh yang memperebutkan warisan Tarumanegara. Konflik ini menyebabkan Kerajaan Tarumanegara semakin terpecah belah dan lemah.
Faktor eksternal:
Serangan-serangan dari
Kerajaan lain yang menginginkan wilayah dan sumber daya dari Tarumanegara. Beberapa kerajaan yang diduga menyerang Tarumanegara adalah Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, yang dipimpin oleh Ratu Shima.Selain itu ada juga Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Ada juga Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, yang dipimpin oleh Raja Kertanegara.
Kerajaan lain yang menginginkan wilayah dan sumber daya dari Tarumanegara. Beberapa kerajaan yang diduga menyerang Tarumanegara adalah Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, yang dipimpin oleh Ratu Shima.Selain itu ada juga Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Ada juga Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, yang dipimpin oleh Raja Kertanegara.
Serangan-serangan dari kerajaan-kerajaan ini membuat Kerajaan Tarumanegara semakin terdesak dan tidak mampu mempertahankan diri. Akhirnya, Kerajaan Tarumanegara runtuh dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan baru yang bermunculan di wilayah Jawa Barat.
Penulis: Christofer Aurelius
Kelas/Absen: XJ / 10
Komentar
Posting Komentar