Prasasti Kerajaan Tarumanegara
Keberadaan Kerajaan Tarumanegara dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam artefak dalam rupa prasasit-prasasti yang ditemukan di sekitar wilayah kekuasaan Tarumanegara pada masa kejayaannya. Prasasti-prasasti yang ditemukan diberi nama sesuai dengan lokasi dimana mereka ditemukan. Prasasti tersebut antara lain :
Sumber : https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/13/120000079/prasasti-ciaruteun-lokasi-penemuan-fungsi-isi-dan-maknanya
Prasasti Ciaruteun Prasasti ini ditemukan pada tahun 1863 di desa Ciaruteun, kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor. Pada prasasti ini ditemukan pahatan kaki laba-laba beserta cap kaki Raja Purnawarman serta sajak beraksara Pallawa. Prasasti ini berisi teks : vikkrāntasyavanipateḥ śrīmataḥpūrṇṇavarmmaṇah tārūmanagarendrasya viṣṇorivapadadvayaM. Artinya : “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia.”
Prasasti Kebon Kopi Prasasti ini ditemukan di lokasi yang sama seperti prasasti Ciaruteun oleh Belanda pada awal abad ke-19. Prasasti kebon kopi dituliskan dalam bahasa Sansekerta dengan gambar telapak kaki gajah. Hal ini menyebabkan prasasti ini memiliki nama lain Prasasti Tapak Gajah
Prasasti Tugu Prasasti ini diberi nama sesuai dengan tempat penemuannya, yakni berada di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara. Prasasti ini diperkirakan dibuat pada masa kejayaan Tarumanegara ketika diperintah oleh Raja Purnawarman. Isi prasasti ini adalah penggalian yang dilakukan di Sungai Candrabaga dan Sungai Gomati yang ditulis dengan huruf Pallawa serta Sansekerta
Prasasti Pasir Awi Prasasti Awi ditemukan oleh seorang arkeolog berkebangsaan Belanda bernama N.W. Hoepermans pada tahun 1864 di kawasan hutan Cipamingkis, Bogor, tepatnya di Bukit Pasir Awi bagian selatan. Dalam prasasti ini juga terdapat telapak kaki dan tulisan Pallawa. Isi prasasti ini diperkirakan memuat syair pujian terhadap Raja Purnawarman. Namun, isi selengkapnya masih belum dapat diperkirakan secara pasti.
Prasasti Cidanghiang Prasasti Cidanghiang atau yang juga dikenal dengan nama Prasasti Munjul ditemukan pada 1947 di Kampung Lebak, tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Kabupaten Pandeglang, Banten. Prasasti batu ini ditulis dengan teknik pahat berisi pujian-pujian kepada Raja Purnawarman.
Prasasti Muara Cianten Prasasti Muara Cianten ditemukan pada 1864 di Desa Cianten, Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini memiliki kemiripan dengan Prasasti Awi, yakni terdapat gambar telapak kaki dan pahatan tulisan ikal. Meski demikian, isi tulisan dalam prasasti tersebut belum dapat disimpulkan oleh para ahli.
Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak) Peninggalan Kerajaan Tarumanegara terakhir adalah Prasasti Jambu atau yang juga dikenal dengan nama Prasasti Pasir Koleangkak.Prasasti ini ditemukan di kawasan perkebunan jambu di bukit Pasir Koleangkak, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Isi tulisan dalam Prasasti Jambu adalah : śrīmāndāta kṛtajnyo narapatirasamoyahpurātarumayāṃnāmmāśrīpūrṇṇapracuraripuśarābhidyavikhyātavarmmātasyédampadavimbadvayamarinagarotsādanénityadakṣaM. bhaktānāyandripānambhavatisukhakarasalyabhūtaṃripuṇāṃ Teks berikut berarti : "Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termasyhur Sri Purnawarman yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang baju zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya."
Penulis : I Gde Arya Bagas
Kelas/Absen : XJ/14
Komentar
Posting Komentar